Rembuk Stunting Desa Wonosari: Bersama Melawan Stunting untuk Masa Depan Anak yang Lebih Baik
Pada hari Rabu, 26 Juni 2024, Desa Wonosari di Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen menggelar acara "Rembuk Stunting" yang bertujuan untuk membahas strategi penanggulangan stunting dan menggalang dukungan dari berbagai pihak terkait. Acara ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan anak-anak di Desa Wonosari.
Partisipasi dan Kehadiran
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak penting yang memiliki peran krusial dalam penanganan stunting di desa ini. Di antara yang hadir adalah perwakilan dari Dinas Kecamatan Kebumen, Dinas Kesehatan Kecamatan Kebumen, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Wonosari, Babinsa Wonosari, pendamping desa Kecamatan Kebumen, Ketua Penggerak PKK Ibu Widiyanti, S.Pd., serta seluruh kader desa yang aktif dalam kegiatan kesehatan masyarakat. Kepala Desa Wonosari, Nur Aziz, juga turut memberikan sambutan pembukaan.
Pembukaan dan Sambutan
Kepala Desa Wonosari, Nur Aziz, membuka acara dengan menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam upaya mengatasi stunting. Dalam sambutannya, beliau menyatakan, "Stunting adalah tantangan serius yang harus kita atasi bersama. Dengan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya, kita dapat memastikan anak-anak di Desa Wonosari tumbuh sehat dan memiliki masa depan yang lebih baik."
Paparan Materi dan Diskusi
Dinas Kesehatan Kecamatan Kebumen memaparkan kondisi terkini stunting di Desa Wonosari. Dalam presentasinya, disebutkan bahwa meskipun ada penurunan angka stunting, upaya berkelanjutan masih sangat diperlukan. Strategi yang dipresentasikan termasuk program pemberian makanan tambahan, penyuluhan kesehatan, peningkatan akses sanitasi dan air bersih, serta pemantauan kesehatan ibu dan anak.
Babinsa Wonosari menambahkan bahwa keterlibatan TNI dalam program kesehatan masyarakat adalah bagian dari tugas mereka untuk memastikan kesejahteraan masyarakat. "Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan program penanggulangan stunting berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang nyata," ujarnya.
Pendamping desa Kecamatan Kebumen juga menyampaikan pandangannya tentang pentingnya pendampingan berkelanjutan untuk memastikan program-program kesehatan desa berjalan efektif.
Peran Aktif Kader Desa
Kader desa yang hadir berbagi pengalaman tentang tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan program kesehatan. Mereka menekankan perlunya pelatihan berkelanjutan dan dukungan dari pemerintah serta masyarakat. Kader desa juga menyoroti pentingnya edukasi kepada ibu hamil dan keluarga mengenai gizi dan kesehatan anak.
Rencana Tindak Lanjut
Rembuk Stunting ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting untuk rencana tindak lanjut, di antaranya:
- Peningkatan Edukasi dan Sosialisasi: Mengadakan lebih banyak kegiatan penyuluhan mengenai gizi dan kesehatan ibu dan anak.
- Penguatan Program Posyandu: Memperkuat peran Posyandu sebagai pusat layanan kesehatan ibu dan anak di desa.
- Peningkatan Akses Sanitasi dan Air Bersih: Mendorong program-program yang meningkatkan akses air bersih dan sanitasi.
- Monitoring dan Evaluasi Berkala: Melakukan monitoring dan evaluasi berkala terhadap program-program yang dijalankan untuk memastikan efektivitasnya.
Penutup
Acara Rembuk Stunting di Desa Wonosari ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah, TNI, kader desa, dan masyarakat untuk menurunkan angka stunting. Dengan semangat gotong royong dan komitmen yang kuat, diharapkan Desa Wonosari dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.