Senin, 30 September 2024

INFORMASI :

Nama Desa Wonosari konon berasal dari kata Wono da Sari yang berarti “Wono”  adalah alas atau hutan dan “Sari”mempunyai arti bersih atau indah. Jadi Wonosari secara arti adalah Alas atau Hutan Yang bersih dan Indah. Sebelum terbentuk, Desa Wonosari dahulu adalah penggabungan dua Desa pada masa penjajahan Belanda.Cikal Bakal Desa Wonosari yaitu desa Keputihan dan Desa Wonosari itu sendiri. Dan sebelum digabung dengan desa Wonosari desa Keputihan adalah desa yang bebas atas pajak bumi dan pajak lainnya, sehingga disebut  Keputihan karena benar-benar tidak adanya pungutan kepada pemerintahan pada waktu itu. Desa Keputihan dahulu yang sekarang dikenal dengan nama Pesucen (Pesucian) dan sekarang Pesucen adalah nama salah satu Dusun di desa Wonosari.

            Dan pada sekitar tahun 1942 desa Keputihan dan desa Wonosari digabung menjadi sebuah Desa yang sampai sekarang dikenal dengan nama Wonosari, dimana letak Kantor Kepala Desa atau Balai Desanya berada di Dusun Pesanggrahan Dan sebagai Kepala Desa pertama Desa Wonosari  adalah Bapak Abuharjo.

            Di desa Wonosari terdapat sebuah daerah yang terkenal yakni Pagerkodok. Dimana daerah tersebut merupakan daerah paling utara Desa Wonosari yang berbatasan langsung dengan Desa Roworejo. Sebelum pager kodok resmi menjadi sebuah dusun di desaWonosari, Dahulu pager kodok penduduknya tidak lebih dari 15 orang atau hanya 5 Kepala Keluarga (KK) dan barulah pada tahun 1991 ketika saat itu desa Wonosari dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama H. Tupar Akhmad Mansur Soleh, secara resmi pager kodok dijadikan sebuah Dusun dan untuk kegiatan kemasyarakatannya mengikuti Desa Wonosari.

            Sekarang ini Dusun pager kodok Penduduknya bertambah dengan pesat, seiring dengan berjalannya waktu Pager kodok semakin ramai dan secara nilai ekonomis Pager kodok tergolong daerah yang cukup menjanjikan untuk berinvestasi. Dan sekarang di daerah pager kodok sudah dibangun sebuah kawasan perumahan yakni “Green Pager Kodok” yang sudah barang tentu akan menjadikan daerah pager kodok akan menjadi daerah yang maju dan ramai yang banyak dikenal orang dan semakin berkembang.

            Dan untuk bahan referensi, Pager Kodok dahulu mempunyai sejarah yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Dahulu Pager Kodok mempunyai Cerita yang sangat Patriotisme yang harus selalu dikenang sampai kapanpun. Karena dengan sejarah kita bisa mengerti dan memahami hal-hal yang terjadi pada masa-masa dahulu. Dan inilah ceritanya

Pertempuran Pager Kodok – Kebumen

            Kekalahan Belanda di jembatan Kedung Bener desa Jatisari pada awal bulan Januari 1949 nampaknya menimbulkan kemarahan besar, Beberapa hari kemudian, pada sekitar tanggal 10 Januari 1949 patroli Belanda berkekuatan satu kompi bersenjata lengkap langsung menuju gunung Pager Kodok. Angkatan Oemat Islam (AOI) yang berpusat di desa Somalangu memilih gunung Pager Kodok sebagai basis pertahanan sekaligus jalan Pager Kodok segai titik penghadangan.

Di gunung Pager Kodok terdapat satu Batalyon Angkatan Oemat Islam (AOI) siap bertahan dan menghadang musuh dengan Kompi Mustakim sebagai kompi terdepan.

           

            Ketika patroli Belanda bertemu dengan pasukan Angkatan Oemat Islam (AOI), maka pertempuan pun terjadi AOI menggunakan taktik Supit Udang  dan dibantu rakyat dengan kentongan gebyognya yang membuat Belanda menjadi bingung karena telah terkepung. Pertempuran berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga sore hari pukul 16.00 WIB

 

            Kompi Mustakim dan Kompi Belanda sama-sama kehabisan peluru, sehingga berlanjut dengan perkelahian seorang lawan seorang (sebuah kejadian langka mungkin hanya terjadi di Kebumen, dalam sebuah peperangan hingga berkelahi satu lawan satu)

 

            Peristiwa ini terjadi di sebelah utara daerah  Gunung Pager Kodok yaitu di desa Tanahsari Kebumen. Dipihak Belanda korban cukup besar dan hanya tersisa beberapa orang saja. Dipihak AOI gugur adalah Letnan Mustakim beserta lima prajurit lainnya. Hari berikutnya desa Tanahsari digrebeg dan dibakar oleh Belanda.

 

            Demikian sebuah cerita yang harus kami kenang, bahwa Pager Kodok mempunyai sejarah. Dan untuk mengenang jasa para pejuang-pejuang yang gugur pada saat pertempuran melawan Belanda, maka dibangun sebuah Monumen atau Tugu yang dinamakan TUGU PAGER KODOK.

"Peran Posyandu dalam Imunisasi Balita: Desa Wonosari Bergerak"

"Peran Posyandu dalam Imunisasi Balita: Desa Wonosari Bergerak"

Desa Wonosari, Kebumen – Pada hari Rabu, 3 Juli 2024, Desa Wonosari kembali melaksanakan kegiatan imunisasi rutin bagi bayi dan balita. Acara ini diadakan di Gedung Serba Guna Wanawijaya Desa Wonosari dan dimulai pada pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di desa.

Acara imunisasi ini dipimpin oleh Ibu Hj. Tugirah, A.Md.Keb., yang dikenal akan dedikasinya dalam bidang kesehatan ibu dan anak. Pelaksanaan imunisasi juga didukung oleh perangkat desa, Ibu Yuniarti, dan kader posyandu Desa Wonosari. Mereka bersama-sama bekerja keras untuk memastikan setiap bayi dan balita mendapatkan vaksin yang diperlukan.

Manfaat Imunisasi Rutin bagi Balita

Imunisasi rutin memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan anak-anak. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari imunisasi rutin:

1. Pencegahan Penyakit: Imunisasi membantu melindungi anak-anak dari berbagai penyakit menular yang berbahaya, seperti polio, campak, dan hepatitis.
2. Meningkatkan Imunitas: Dengan imunisasi, sistem kekebalan tubuh anak diperkuat sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit.
3. Mengurangi Angka Kematian Anak: Imunisasi telah terbukti efektif dalam menurunkan angka kematian akibat penyakit menular pada anak-anak.
4. Mendukung Tumbuh Kembang Optimal: Anak yang bebas dari penyakit akan tumbuh dan berkembang dengan lebih optimal, baik secara fisik maupun kognitif.

Kendala dalam Pelaksanaan Imunisasi

Namun, seperti halnya program kesehatan lainnya, pelaksanaan imunisasi rutin juga menghadapi berbagai kendala. Beberapa kendala yang sering dihadapi meliputi:

1. Kurangnya Kesadaran: Masih ada sebagian masyarakat yang kurang menyadari pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak.
2. Aksesibilitas: Beberapa keluarga mungkin tinggal di daerah yang sulit dijangkau, sehingga mempersulit akses mereka ke layanan imunisasi.
3. Keterbatasan Sumber Daya: Keterbatasan tenaga medis dan fasilitas kesehatan kadang menjadi hambatan dalam pelaksanaan imunisasi.
4. Mitos dan Misinformasi: Adanya mitos dan informasi yang salah tentang imunisasi sering kali membuat orang tua ragu untuk membawa anak mereka untuk diimunisasi.

Peran Posyandu dalam Imunisasi dan Kesehatan Balita

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan balita di Desa Wonosari. Berikut beberapa manfaat posyandu bagi balita:

1. Pelayanan Kesehatan Terdekat: Posyandu menyediakan layanan kesehatan yang mudah diakses oleh masyarakat setempat.
2. Pemantauan Berkala: Posyandu melakukan pemantauan rutin terhadap tumbuh kembang anak, sehingga masalah kesehatan dapat terdeteksi lebih dini.
3. Edukasi Kesehatan: Melalui posyandu, orang tua mendapatkan edukasi mengenai kesehatan anak, gizi, dan pentingnya imunisasi.
4. Pemberian Makanan Tambahan: Posyandu juga sering memberikan makanan tambahan untuk memastikan balita mendapatkan asupan gizi yang cukup.

Harapan ke Depan

Dengan pelaksanaan imunisasi rutin ini, Desa Wonosari berharap dapat menciptakan generasi yang sehat dan kuat. Ibu Hj. Tugirah, A.Md.Keb., menyampaikan harapannya, "Kami ingin semua anak di Desa Wonosari tumbuh sehat dan terbebas dari penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi. Kami mengajak seluruh orang tua untuk selalu mendukung program kesehatan ini demi masa depan anak-anak kita."

Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, diharapkan setiap balita di Desa Wonosari mendapatkan hak mereka untuk tumbuh sehat dan cerdas. Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan desa akan terus berperan aktif dalam mendukung program-program kesehatan yang berkelanjutan.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter