Sabtu, 23 November 2024

INFORMASI :

Nama Desa Wonosari konon berasal dari kata Wono da Sari yang berarti “Wono”  adalah alas atau hutan dan “Sari”mempunyai arti bersih atau indah. Jadi Wonosari secara arti adalah Alas atau Hutan Yang bersih dan Indah. Sebelum terbentuk, Desa Wonosari dahulu adalah penggabungan dua Desa pada masa penjajahan Belanda.Cikal Bakal Desa Wonosari yaitu desa Keputihan dan Desa Wonosari itu sendiri. Dan sebelum digabung dengan desa Wonosari desa Keputihan adalah desa yang bebas atas pajak bumi dan pajak lainnya, sehingga disebut  Keputihan karena benar-benar tidak adanya pungutan kepada pemerintahan pada waktu itu. Desa Keputihan dahulu yang sekarang dikenal dengan nama Pesucen (Pesucian) dan sekarang Pesucen adalah nama salah satu Dusun di desa Wonosari.

            Dan pada sekitar tahun 1942 desa Keputihan dan desa Wonosari digabung menjadi sebuah Desa yang sampai sekarang dikenal dengan nama Wonosari, dimana letak Kantor Kepala Desa atau Balai Desanya berada di Dusun Pesanggrahan Dan sebagai Kepala Desa pertama Desa Wonosari  adalah Bapak Abuharjo.

            Di desa Wonosari terdapat sebuah daerah yang terkenal yakni Pagerkodok. Dimana daerah tersebut merupakan daerah paling utara Desa Wonosari yang berbatasan langsung dengan Desa Roworejo. Sebelum pager kodok resmi menjadi sebuah dusun di desaWonosari, Dahulu pager kodok penduduknya tidak lebih dari 15 orang atau hanya 5 Kepala Keluarga (KK) dan barulah pada tahun 1991 ketika saat itu desa Wonosari dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama H. Tupar Akhmad Mansur Soleh, secara resmi pager kodok dijadikan sebuah Dusun dan untuk kegiatan kemasyarakatannya mengikuti Desa Wonosari.

            Sekarang ini Dusun pager kodok Penduduknya bertambah dengan pesat, seiring dengan berjalannya waktu Pager kodok semakin ramai dan secara nilai ekonomis Pager kodok tergolong daerah yang cukup menjanjikan untuk berinvestasi. Dan sekarang di daerah pager kodok sudah dibangun sebuah kawasan perumahan yakni “Green Pager Kodok” yang sudah barang tentu akan menjadikan daerah pager kodok akan menjadi daerah yang maju dan ramai yang banyak dikenal orang dan semakin berkembang.

            Dan untuk bahan referensi, Pager Kodok dahulu mempunyai sejarah yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Dahulu Pager Kodok mempunyai Cerita yang sangat Patriotisme yang harus selalu dikenang sampai kapanpun. Karena dengan sejarah kita bisa mengerti dan memahami hal-hal yang terjadi pada masa-masa dahulu. Dan inilah ceritanya

Pertempuran Pager Kodok – Kebumen

            Kekalahan Belanda di jembatan Kedung Bener desa Jatisari pada awal bulan Januari 1949 nampaknya menimbulkan kemarahan besar, Beberapa hari kemudian, pada sekitar tanggal 10 Januari 1949 patroli Belanda berkekuatan satu kompi bersenjata lengkap langsung menuju gunung Pager Kodok. Angkatan Oemat Islam (AOI) yang berpusat di desa Somalangu memilih gunung Pager Kodok sebagai basis pertahanan sekaligus jalan Pager Kodok segai titik penghadangan.

Di gunung Pager Kodok terdapat satu Batalyon Angkatan Oemat Islam (AOI) siap bertahan dan menghadang musuh dengan Kompi Mustakim sebagai kompi terdepan.

           

            Ketika patroli Belanda bertemu dengan pasukan Angkatan Oemat Islam (AOI), maka pertempuan pun terjadi AOI menggunakan taktik Supit Udang  dan dibantu rakyat dengan kentongan gebyognya yang membuat Belanda menjadi bingung karena telah terkepung. Pertempuran berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga sore hari pukul 16.00 WIB

 

            Kompi Mustakim dan Kompi Belanda sama-sama kehabisan peluru, sehingga berlanjut dengan perkelahian seorang lawan seorang (sebuah kejadian langka mungkin hanya terjadi di Kebumen, dalam sebuah peperangan hingga berkelahi satu lawan satu)

 

            Peristiwa ini terjadi di sebelah utara daerah  Gunung Pager Kodok yaitu di desa Tanahsari Kebumen. Dipihak Belanda korban cukup besar dan hanya tersisa beberapa orang saja. Dipihak AOI gugur adalah Letnan Mustakim beserta lima prajurit lainnya. Hari berikutnya desa Tanahsari digrebeg dan dibakar oleh Belanda.

 

            Demikian sebuah cerita yang harus kami kenang, bahwa Pager Kodok mempunyai sejarah. Dan untuk mengenang jasa para pejuang-pejuang yang gugur pada saat pertempuran melawan Belanda, maka dibangun sebuah Monumen atau Tugu yang dinamakan TUGU PAGER KODOK.

Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Desa Wonosari: Menyokong Kesejahteraan Warga pada Akhir Tahun 2024

Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Desa Wonosari: Menyokong Kesejahteraan Warga pada Akhir Tahun 2024

Pemerintah Desa Wonosari kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan warga dengan menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) untuk periode Oktober, November, dan Desember. Pada Rabu, 6 November 2024, bertempat di GOR Wanawijaya, penyaluran BLT DD ini berlangsung dengan tertib mulai pukul 09.00 WIB. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Desa Wonosari, Bapak Nur Aziz, dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kasi Pelayanan Desa, Megy Yanmas.

Acara penyaluran ini dihadiri oleh 24 warga penerima BLT dari Desa Wonosari. Turut hadir perwakilan dari Kecamatan Kebumen, Pendamping Desa, dan Pendamping Lokal Desa yang memberikan pendampingan dan pengawasan dalam proses penyaluran bantuan. Kehadiran mereka memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam distribusi bantuan kepada warga yang berhak menerima.

Tujuan Penyaluran BLT Dana Desa untuk Masyarakat Wonosari

Penyaluran BLT DD ini bertujuan untuk memberikan bantuan langsung kepada warga yang membutuhkan, terutama dalam menghadapi situasi ekonomi yang masih sulit dan kebutuhan yang meningkat di akhir tahun. Beberapa tujuan utama dari penyaluran BLT DD ini antara lain:

  1. Meringankan Beban Ekonomi Warga
    Dengan adanya bantuan ini, warga penerima manfaat diharapkan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka, seperti kebutuhan pangan, pendidikan, dan kesehatan. BLT ini merupakan bentuk dukungan pemerintah desa kepada masyarakat dalam menghadapi tekanan ekonomi, terutama bagi mereka yang masuk dalam kategori kurang mampu.

  2. Menstimulasi Perekonomian Desa
    Bantuan ini juga diharapkan dapat membantu pergerakan ekonomi di Desa Wonosari, karena dana yang diterima masyarakat kemungkinan besar akan dibelanjakan untuk kebutuhan lokal. Hal ini dapat memberikan dampak positif terhadap pelaku usaha kecil dan mikro di desa, yang turut menerima manfaat dari adanya perputaran dana ini di lingkup desa.

  3. Menunjukkan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
    Penyaluran BLT DD secara transparan dan tertib ini menjadi bukti komitmen pemerintah Desa Wonosari untuk memastikan pengelolaan Dana Desa berjalan sesuai aturan dan bermanfaat bagi warga. Kehadiran pendamping dari Kecamatan Kebumen dan tim pendamping desa menjadi penegasan pentingnya akuntabilitas dalam penyaluran bantuan langsung ini.

Rangkaian Kegiatan Penyaluran BLT

Proses penyaluran BLT berlangsung tertib dan terkoordinasi dengan baik oleh tim pelaksana. Kasi Pelayanan, Megy Yanmas, yang bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan, memastikan agar kegiatan berjalan lancar. Berikut ini rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam acara penyaluran BLT:

  1. Pendataan dan Verifikasi Penerima
    Sebelum hari pelaksanaan, tim pelaksana telah melakukan pendataan dan verifikasi ulang terhadap penerima manfaat untuk memastikan bantuan diterima oleh warga yang benar-benar berhak. Dengan verifikasi ini, diharapkan tidak ada ketidaktepatan sasaran.

  2. Pengaturan Jadwal Penyaluran
    Untuk menghindari antrean panjang dan menjaga ketertiban, penyaluran dilakukan dengan memanggil penerima sesuai urutan yang telah diatur. Hal ini penting agar tidak terjadi kerumunan dan seluruh proses dapat berjalan lancar serta nyaman bagi warga penerima manfaat.

  3. Pendampingan dan Pengawasan oleh Pihak Kecamatan dan Pendamping Desa
    Kehadiran perwakilan dari Kecamatan Kebumen serta Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa menunjukkan adanya pengawasan langsung terhadap kegiatan ini. Para pendamping turut memastikan proses berjalan sesuai ketentuan, menjaga ketertiban, dan memastikan bantuan diterima secara tepat oleh warga yang berhak.

Harapan Kepala Desa Wonosari

Dalam sambutannya, Kepala Desa Wonosari, Bapak Nur Aziz, menyampaikan harapannya agar bantuan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi warga penerima. Ia juga menegaskan bahwa penyaluran BLT DD ini adalah wujud kepedulian pemerintah desa terhadap warganya, terutama dalam menghadapi akhir tahun yang kerap membawa kebutuhan lebih tinggi.

“Kami berharap BLT ini dapat meringankan beban warga di masa yang sulit ini, terutama bagi keluarga yang membutuhkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka. Kami juga berkomitmen untuk memastikan penyaluran bantuan ini berjalan tepat sasaran dan transparan,” ujar Nur Aziz.

Beliau juga mengajak warga penerima manfaat untuk memanfaatkan bantuan dengan bijak, sesuai kebutuhan yang mendesak. Selain itu, beliau mengapresiasi kerjasama dari seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini, mulai dari perangkat desa hingga para tamu dari kecamatan dan pendamping desa.

Dampak Positif dari BLT Dana Desa bagi Masyarakat

Penyaluran BLT Dana Desa ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi warga Desa Wonosari, khususnya bagi 24 penerima bantuan. Berikut beberapa dampak positif yang diharapkan dari bantuan ini:

  1. Membantu Pemenuhan Kebutuhan Pokok
    Dana yang diterima akan langsung bermanfaat bagi warga dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka. Ini sangat membantu terutama bagi keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi atau yang terdampak oleh kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

  2. Mengurangi Ketimpangan Ekonomi
    BLT DD ini bertujuan untuk membantu keluarga yang masuk kategori kurang mampu, sehingga dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi di desa. Dengan adanya bantuan ini, pemerintah desa berharap tidak ada warga yang tertinggal dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.

  3. Mendorong Partisipasi dalam Program Desa
    Program BLT DD ini menunjukkan bahwa Desa Wonosari berkomitmen untuk membantu warga yang kurang mampu. Diharapkan, bantuan ini dapat mempererat kepercayaan antara pemerintah desa dan masyarakat, sehingga mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan dan program desa lainnya.

Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

Penyaluran BLT DD ini juga menjadi bukti sinergi antara pemerintah desa, pihak kecamatan, dan pendamping desa dalam melaksanakan program yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Kerjasama ini sangat penting untuk memastikan agar program berjalan lancar dan efektif. Kehadiran para tamu dari kecamatan dan tim pendamping desa memberikan dukungan penuh kepada pemerintah Desa Wonosari dalam memastikan pelaksanaan program ini berlangsung transparan dan akuntabel.

Penutup

Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa yang disalurkan kepada 24 warga Desa Wonosari ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi penerima manfaat dalam menghadapi kebutuhan hidup sehari-hari, khususnya menjelang akhir tahun. Dengan adanya bantuan ini, masyarakat Desa Wonosari diharapkan dapat lebih kuat menghadapi tantangan ekonomi yang ada.

Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari komitmen pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan warganya melalui pengelolaan Dana Desa yang tepat sasaran dan akuntabel. Pemerintah Desa Wonosari berharap agar program-program bantuan seperti ini dapat terus dilaksanakan dengan baik dan tetap memberikan manfaat jangka panjang bagi warga desa.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter